Senin, 17 Mei 2010

II. Proses Penciptaan Uang.
Bank memiliki fungsi yang sangat penting dalam mempengaruhi kegiatan perekonomian. Selain itu, bank merupakan aktor dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Dalam menjalankan kebijakan moneter dengan menggunakan berbagai instrumen moneter, bank sentral menggunakan mediator dalam mempengaruhi jumlah uang beredar yang merupakan sasaran kebijakan moneter. Kenyataan ini menyebabkan peranan bank sangat berbeda dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya dalam sistem keuangan. Bank umum memiliki beberapa keistimewaan, diantaranya adalah : Pertama, bank umum memiliki kemampuan dalam menciptakan suatu jenis tabungan yang dapat diambil atau ditarik dengan menggunakan instrumen yang disebut cek atau bilyet giro. Penarikan tersebut dapat dilakukan sewaktu-waktu tanpa perlu memberitahukan bank yang bersangkutan. Instrumen penarikan disebut uang giral yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran atas suatu transaksi. Oleh karena itu, jenis tabungan ini disebut pula tabungan giral. Tabungan uang giral di bank umum tidak dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga keuangan lainnya termasuk Bank Perkreditan Rakyat.
Kedua, bank umum memiliki kemampuan meningkatkan atau mengurangi daya beli
(purchasing power) dalam perekonomian. Oleh karena itu, dengan kemampuan tersebut
bank umum akan dapat mempengaruhi jumlah uang beredar dalam masyarakat melalui
pemberian kredit kepada nasabah atau unit-unit usaha yang membutuhkan dana. Namun,
dalam pemberian kredit tersebut bank umum tidak dapat menggunakan keseluruhan
tabungan yang diterima dari masyarakat untuk disalurkan, baik dalam bentuk kredit
maupun dalam bentuk aktiva lainnya. Sebagian dari tabungan yang dihimpun tersebut
harus disimpan sebagai cadangan likuiditas atau alat likuid yang jumlahnya ditentukan
oleh otoritas moneter. Cadangan likuiditas wajib tersebut harus disimpan baik dalam
bentuk kas pada bank yang bersangkutan maupun disimpan dalam rekening giro pada
bank sentral (setiap bank diwajibkan memiliki rekening giro pada bank sentral).
Selanjutnya, bank umum boleh menyalurkan dana tabungan yang dihimpunnya tersebut
setelah menahan sejumlah likuiditas wajib.
Bank umum dapat mempengaruhi jumlah uang beredar melalui penciptaan uang
giral. Untuk menggambarkan proses penciptaan uang oleh bank umum, dapat dilakukan
dengan menggunakan beberapa asumsi berikut :
a. Ketentuan cadangan likuiditas wajib (reserve requirement, RR) 5%.
b. Semua loanable funds, yaitu dana setelah dikurangi RR, disalurkan dalam bentuk kredit.
c. Setiap transaksi menggunakan cek.
d. Semua simpanan dalam bentuk giro.
e. Simpanan giro pertama sebesar Rp 1 juta dan disimpan pada Bank Umum A.
Pada proses penciptaan uang giral oleh Bank Umum tersebut yang jumlah
awalnya hanya sebesar Rp 1 juta akan menjadi Rp 20 juta setelah melalui proses
penciptaan uang giral dengan mekanisme yang sama seperti dijelaskan di atas. Jumlah
uang giral, cadangan likuiditas, dan kredit yang diberikan pada akhir proses penciptaan
dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut :
D = S/r
Dimana:
D = Jumlah seluruh uang giral, cadangan, dan kredit yang diberikan yang akan terwujud
dalam proses penciptaan uang.
S = Jumlah uang giral, cadangan, dan kredit yang diberikan yang tercipta pada awal
proses penciptaan uang.
r = Ketentuan bagian uang giral (dalam persen) yang harus ditahan oleh bank sebagai
cadangan likuiditas.

1 komentar:

  1. hei kawan, karena kita ini mahasiswa gundar, tolong ya blognya di kasih link UG, seperti
    - www.gunadarma.ac.id
    - www.studentsite.gunadarma.ac.id dan lain lain
    karna link link tersebut mempengaruhui kriteria penilaian mata kuliah soft skill
    makasi :)

    BalasHapus